01 Maret, 2012

Jatuh cinta kepada seorang penderita kanker

Sengaja saya share artikel ini, rumit yah kalau ada di situasi seperti ini..


yohana putri asks
Posted on 6 January 2012


Dear Fimela

Saya menjalin hubungan dengan penderita kanker dimana sudah di vonis dokter sisa hidupnya hanya tinggal beberapa tahun lagi. Akibatnya kami berhubungan dekat dan saling mencintai namun dia sendiri tidak mau berkomitmen. Di satu sisi bertambahnya umur membuat saya juga harus memikirkan langkah hidup saya, tapi berat buat saya membuat keputusan harus bagaimana.


Nastassya Saputra says


Hi Yohana,

Kisah percintaan kamu mengingatkan saya akan cerita film Korea ataupun film Pupus yang sempat diputar di bioskop. Kalau dalam film-film, memang mereka tetap setia mendampingi sampai akhirnya pasangan yang sakit meninggal dengan bahagia. Namun dalam kehidupan nyata, banyak yang harus kamu pikirkan.

Mengetahui penyakit dan usianya yang tinggal beberapa tahun lagi, apakah kamu tetap berharap untuk menikah dengannya? Atau menunggu sampai dia pergi baru mencari pasangan hidup? Kalau memang itu yang kamu inginkan, apakah kamu siap dengan segala konsekuensinya?

1. Usia.

Kamu sendiri menyatakan bahwa dari sisi umur kamu sudah harus memikirkan mengenai langkah hidupmu. Jangan karena perasaan, lantas kamu mengorbankan masa depan kamu demi menjaganya. Walaupun terdengar sangat mulia, namun kamu perlu berpikir secara realistis. Mungkin saja keputusanmu ini membuat kamu melewatkan sosok pasangan yang lebih tepat untuk kamu.

2. Keluarga

Kalau kamu rela berkorban untuk menjaganya sampai akhir hayatnya, tetapi bagaimana dengan keluargamu? Apakah mereka setuju dengan keputusanmu? Jangan sampai keputusanmu mengecewakan orang tua yang sudah ingin melihatmu berkeluarga dan mempunyai keturunan.

3. Post-effect
Apabila kamu memilih untuk mendampingi dia selama tahun-tahun terakhirnya, perasaan dan bonding yang terbentuk akan bertumbuh pesat hingga apabila akhirnya dia memang pergi, kamu akan mengalami perasaan kehilangan dan kesedihan yang amat sangat. Dan, apabila kamu memutuskan untuk menikah dengannya, perlu diingat juga soal masalah keuangan karena ia mungkin tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah dan justru butuh banyak uang untuk pengobatan. Kamupun harus rela menyandang status janda nantinya.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan kamu. Apabila kamu sangat mencintainya, sungguh yakin ingin membahagiakannya dan bisa menerima semua konsekuensi, ya bisa dijalani. Namun, apabila masih ada keraguan lebih baik diurungkan karena keputusan ini bisa mengubah jalan hidupmu. Toh, tindakan pasangan yang tidak mau berkomitmen adalah karena ia memikirkan kamu dan untuk kebaikanmu. Kamu mungkin bisa mengambil alternatif lain seperti tetap menjalani hidupmu dan membuka diri kepada orang lain, sekaligus tetap berada di sisinya sebagai seorang sahabat yang perduli terhadapnya. Berdoalah supaya pilihan yang kamu ambil akan memberikan ketenangan untuk kamu.

0 komentar:

Posting Komentar