19 November, 2011

Nenek meninggal..

Sekitar 1 minggu yang lalu nenek meninggal.. My daddy is an orphan now. Bapak jadi yatim piatu.. Setelah atok meninggal tahun 2003 yang lalu di usia 84, dan nenek yang meninggal satu minggu setelah lebaran Idul Adha tahun 2011 yang baru lewat di usia 82.


Aku yang kerja di luar kota waktu dengar beritanya kaget, sedih dan berfikir apapun yang terjadi aku harus ada disana, alasan utamanya karena bapak, aku harus ada disana untuk bapak. Untuk menguatkan bapak atas kehilangan.


Selain sedih karena kehilangan nenek, aku tau bapak menyimpan duka yang terus berjalan. Duka karena dua anaknya yang berumur 30 dan 28 tahun masih dalam pengasuhannya karena skizofrenia. Setiap kali bertemu nenek yang tidak tinggal satu rumah dengan kami, nenek selalu bertanya tentang dua cucunya itu.. Cucu yang tidak kunjung sembuh. :( dan setiap kali juga walaupun bapak tersenyum dan tertawa sambil menjawab pertanyaan nenek aku tau bapak di dalam hatinya menangis..


Adik bungsuku masih kuliah semester 9 dengan IPK yang jauh dari standar minimal orang melamar pekerjaan. Kapan-kapan aku ceritakan tentang si bungsu..


Tanggal 10 November 2011 nenek meninggal, dirawat 3 jam di rumah sakit, tekanan darah menurun drastis dan meninggal. Keesokan harinya makin banyak keluarga dan kenalan berkumpul dirumah duka, baca yasin, baca doa.


Kakak perempuanku kami ajak kesana, dalam keadaan belum minum obat, tertawa dan bicara sendiri seperti dia yang biasa dalam perjalanan. Setelah melihat jenazah nenek, kakak perempuanku menangis sedih, lama, dan berjam-jam tidak mau beranjak dari sisi nenek yang sudah ditutup kain.


Saat si kakak duduk-duduk di samping jenazah, mulai lagi dia tertawa walaupun sambil ditutup selendang mulutnya oleh dia sendiri. Karena sebelumnya sudah kami wanti-wanti untuk menjaga sikap. Keluarga, sepupu-sepupu yang memang sudah tau dengan kondisi si kakak paham, dan mengajaknya untuk pindah ke ruangan lain.. Dan seketika itu juga si kakak marah-marah dan ngomong kotor di depan tamu dan di depan jenazah nenek pastinya. Untung bapak agak jauh... kalau bapak ada di dekat kami mungkin sedih bapak jadi tambah berlipat.


Kakak laki-laki ku.. pasien skizo kedua di keluarga kami tidak datang, dia sedang berada diluar kota, kota tempat bapakku berdinas. Dia takut, dan dia menganggap bapak adalah pelindungnya, dia ga mau jauh dari bapak.


Kebetulan waktu itu bapak sedang di Jakarta, dinas luar, dari Jakarta langsung terbang ke rumah duka, tidak sempat lagi menjemput kakak laki-lakiku, dan kakakku itu tidak berani naik pesawat sendiri walaupun ditemani mama.


Huff.. :) what a life huh? :)


Semoga stock sabar kami sekeluarga dikasih Allah paket full.. unlimited..


Kasihan orangtuaku. Semoga ini semua menjadi tabungan mereka untuk ke surganya Allah nanti.. aamiin ya robbal alamiin.

0 komentar:

Posting Komentar