13 Maret, 2012

I Know U're In Heaven Now

Kerja dari jam 7.30 sampai jam 16.00 membuat saya dan rekan-rekan kerja seperti keluarga, dari Senin sampai Jumat bertemu dengan orang-orang yang sama. Mendengarkan lagu-lagu yang sama, awalnya tidak suka, jadi suka :) tadinya hanya suka band seperti d'masiv, akhirnya ikut suka dengan band-band seperti d'bagindas dan kawan-kawan :)

Setiap anak kecil yang ada di kantor pun jadi hiburan tersendiri untuk saya dan teman-teman, entah itu anak rekan kerja, anak atasan, atau bahkan anak penjaga kantor. Semua punya andil mewarnai jam-jam kantor yang hectic. Melihat mereka bermain, disapa oleh anak-anak dengan nada yang ceria dan senyum tulus, dibalas senyum oleh anak-anak kecil tadi, berhasil membuat mereka tertawa bahkan bingung dengan joke-joke, seperti itu saja bisa menghapus penat.

Dan, sedihnya, saat saya menulis ini, salah satu anak yang menceriakan hari-hari kami semua dikantor meninggalkan kami semua, anak yang belum genap berumur 6 tahun meninggal karena Demam Berdarah.. Sedih. Anak pegawai honorer, sekaligus penjaga kantor. Anak laki-laki kecil yang santun, yang aktif, yang ceria, selalu berlaku baik, suka berbagi ke teman-teman kecilnya walaupun yang ia miliki terbatas. Yang selalu menyapa duluan setiap kali melihat saya melewati 'rumahnya' di bagian belakang kantor, menyebut nama saya dengan riang, khas anak kecil.. yang selalu bertanya 'tante kok belum pulang?' Setiap kali saya lembur sendiri. Waktu dia sedang 'memandori' kantor, mengikuti gaya bapaknya, sambil membawa mainan. Anak kecil dengan jiwa besar..

Hari Rabu minggu lalu, dia bermain ke ruangan saya, saya tawarkan buah duku, saya bilang ambil aja sebanyak-banyaknya.. Dia tolak, dia bilang, satu aja te, aku lagi sakit. Kamis masih dia bermain dengan teman sebayanya dikantor, jumat pun masih. Hari Minggu pagi saya dapat kabar dia meninggal. Sedih rasanya. Entah berapa kali lipat kesedihan yang dirasakan orang tuanya.

Ada apa dengan nyamuk demam berdarah? Kok bisa-bisanya nyamuk sekecil itu bawa maut. Yang dibawah kumpulan hasil browsingku tentang DBD, sebagai alert buat kita semua.

Buat si adeĸ, yang sudah tenang disana, insyaAllah adeĸ bakal jadi salah satu ahli surga, coz u're soooo nice.. Tante bakal kangen adeĸ.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).


Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue
Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
  1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
  2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
  3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
  4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
  5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
  6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
  7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
  8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
  9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
  10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.


Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.


Pengobatan Penyakit Demam Berdarah
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
  • Paracetamol membantu menurunkan demam
  • Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
  • Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.


Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
  1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
  2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
  3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
  4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.


Sedangkan link ini mengarah ke situs kemendiknas, ada penjelasan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam bentuk animasi.

0 komentar:

Posting Komentar