20 Februari, 2012

YPKAI untuk Kanker Anak

Kanker pada dasarnya adalah perkembangan dari tumor yang merupakan istilah latin untuk benjolan. Namun kanker adalah tumor ganas yang terbagi pula menjadi cair dan padat.

Kanker pada orang dewasa relatif bisa diketahui penyebabnya dan dapat dicegah. Misalnya, bila tak ingin terkena kanker paru-paru maka sebaiknya jangan merokok. Tetapi kanker pada anak sampai saat ini belum diketahui penyebabnya dan tak bisa dicegah. Misalnya kanker darah atau leukemia (jenis kanker cair).

“Ada pula dugaan genetis. Artinya ada unsur keturunan. Misalnya seorang anak yang menderita kanker payudara maka bisa dipastikan ibu atau neneknya juga pernah mengidap kanker serupa,” ungkap Dr. Eddy Tehuteru, spesialis kanker anak dari RS. Kanker Dharmais Jakarta, dalam Obrolan Langsat pada 9 Februari 2011 lalu.

Dr. Eddy adalah salah satu penggagas bangsal kanker anak satu-satunya di Indonesia ketika pada tahun 2006 baru kembali dari pendidikan di Belanda.

“Saya mendapat banyak pelajaran dari sana bahwa untuk merawat penderita kanker anak bukan hanya fokus pada medis. Tetapi juga perlu memberi perhatian pada sisi psikologis, edukasinya dan sosiologinya. Itu yang kami lakukan di Dharmais bersama para relawan,” tegasnya.

Sebelum tahun 2006, Bangsal kanker anak Dharmais hanya memiliki tempat tidur lima buah. Kini sudah mencapai 34 tempat tidur. Dan di bangsal kanker anak Dharmais lebih banyak kamar kelas 3 ketimbang kelas VIP. Pasalnya, 90% penderita kanker anak berasal dari keluarga tidak mampu.

“Saat ini pasien termuda di Dharmais berusia 3 bulan yang menderita kanker leukemia,” terang Dr. Eddy.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Dr. Eddy, kanker pada anak tak akan ditemui tanda-tandanya — terutama kanker cair seperti leukemia. Itu sebabnya, Dr. Eddy menyarankan agar orang tua segera membawa anak ke dokter apabila di tubuh anak terdapat benjolan yang tidak semestinya berada di satu tempat tertentu.

Perlu pula diwaspadai apabila anak secara berkala dalam waktu pendek mengalami demam, mudah pendarahan (mimisan, gusi berdarah) dan bintik-bintik pada kulit.

“Keuntungan membawa anak ke dokter anak segera ada dua. Pertama, untuk diketahui apakah itu kanker. Kedua, akan lebih cepat mendapat penanganan lebih lanjut. Itu sebabnya kami terus memberi pencerahan kepada orang tua soal ini,” katanya.

Untuk para orang tua, disarankan membawa anak penderita kanker saat masih dalam stadium awal. Pasalnya, selain cepat ditangani, proses penyembuhan tak akan lama. Sebagai contoh, untuk pengobatan leukemia akan memakan waktu 2 tahun. “Tetapi bila risiko si anak cukup tinggi maka dia bisa kambuh lagi sampai durasi 5 tahun,” tutur Dr. Eddy.

Relawan

Penanganan kanker anak tidak hanya berpusat pada medikal saja. Faktor psikologi dan edukasi juga mendapat porsi yang sama. Terutama untuk menghindari si anak menjadi stres yang bisa menghambat kemajuan penyembuhannya. Itu sebabnya, Dharmais juga dibantu oleh para relawan.

Dari sekian banyak kelompok relawan yang biasa berkegiatan di Dharmais, salah satunya adalah Yayasan Pita Kuning (YPKAI) yang kebetulan hadir di Obsat kali ini.

“Kami melakukan sosialisasi mengenai kanker anak, membantu tempat bermain anak-anak di rumah sakit, mendampingi mereka dan orang tuanya serta menggalang dana bantuan,” ungkap Erwin dari YPKAI.

YPKAI aktif melakukan penyebaran informasi mengenai kanker anak, termasuk yang terbaru melalui media Twitter dengan akun YPKAI_C3.

Ada 3 hal yang bisa dilakukan bersama YPKAI. Yang pertama adalah cash, yaitu donasi uang melalui rekening YPKAI di Bank Mandiri cabang RSK Dharmais a/n Yayasan Pita Kuning No. Rekening 116.000.609941.1 (Bantuan Pendidikan).

Atau bisa juga melalui BCA Cabang Wisman Asia a/n Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, No. Rekening 0844287778 (Bantuan Pengobatan).

Perlu diketahui, biaya pengobatan kanker sangat mahal. Sebagai contoh, yang diajukan oleh Dr. Eddy, untuk obat leukemia di uar biaya perawatan adalah sekitar Rp 3-5 juta per bulan (tergantung stadium).

Bila tidak memungkinkan mendonasi uang, bantuan kedua adalah co-location yakni meluangkan waktu untuk menghibur anak-anak penderita kanker di Dharmais bersama YPKAI atau relawan dari kelompok lain. Sedangkan bantuan ketiga adalah ikut menyebarkan informasi dan kegiatan YPKAI melalui C3kepada jaringan persahabatan masing-masing sehingga kesadaran terhadap kanker anak makin membaik.

Salah satu bentuk YPKAI_C3 adalah membuatkan sup ceker untuk anak-anak. Dan menu ini kebetulan sangat disukai anak-anak. “Kami biasa membuat dua ember besar sup ceker,” ujar Erwin.

Kebetulan saat obsat digelar, banyak yang tertarik untuk ikut menyumbang atau membuat sup ceker. Untuk informasi detil mengenai hal itu bisa mengontak pengurus YPKAI, Rani, di nomor telepon 0811 850463.

Artikel ini diambil dari sini


Ayo bantu mereka yuk :)


Bisa juga bantu mereka dengan beli bukunya Bambang Pamungkas yang harganya Rp.60.000,-



Seluruh hasil penjualan disumbangkan untuk adik-adik yang sedang berjuang melawan kanker.

Pembelian bisa langsung ke sini

Sekedar share :) supaya makin banyak yang tau tentang adik-adik yang sedang berjuang..

Buat yang punya artikel, gapapa yah saya copy :)

0 komentar:

Posting Komentar