21 September, 2011

lagi lagi cerita..

Sejak punya blog, aku jadi lebih rajin baca blog orang, lebih rajin baca komentar orang di bawah satu artikel ttg skizofrenia.. ternyata banyak jg yang keluarganya terkena penyakit ini, sejujurnya aku pikir tidak banyak yang keluarganya terkena penyakit ini. Tapi ternyata ada juga mantan-mantan penderita skizo yang sudah sembuh dan bisa beraktifitas, aku berharap dua saudaraku itu bisa seperti mereka. Aku pengen mereka produktif, bisa mengurus diri mereka sendiri, di usia 30 dan 28 tahun dua saudaraku itu masih saja merepotkan orangtuaku.




Apa yang salah dengan cara kami merawat mereka? apakah kami kurang memotivasi mereka? kalau obat rasanya tidak pernah putus, kalau dihitung-hitung dengan materi mungkin uang untuk membeli obat itu bisa dibelikan gelang emas yang bisa dipake dari pangkal hingga ujung lengan :) tapi kenapa mereka tetap di keadaan yg sama? stagnan, bahkan cenderung memburuk.




Banyak alasan dan sering jadi pertengkaran juga bohong kalau dua saudaraku itu disuruh beribadah, sholat, meminta kepada Allah utk kesembuhan. Sampai akhirnya sekarang, aku dan keluarga hanya beribadah saja di depan mereka, dengan harapan mereka mencontoh tanpa harus dipaksa-paksa lagi.




Apa yang salah dengan cara merawat kami? apa sebenarnya yg paling baik yang harus kami lakukan? selalu kami bawa kemanapun kami pergi, ke mall, ke rumah saudara, ke restoran, kemana saja kami bawa.. Dengan resiko yang kami juga sudah tau, sering, sering sekali kejadian memalukan menjadi ending cerita jalan-jalan kami, tapi tidak pernah kami jera, kami ingin melihat mereka melihat dunia luar, ingin mereka mencontoh apa yang terjadi di dunia luar, bukan hanya mendengarkan bisikan-bisikan yang ada di telinga mereka.




Haruskah kami 'titipkan' mereka di Rumah Sakit Jiwa? atau haruskah kami menambah stock bersabar saja? terkadang merasa usaha kami belum maksimal. Terkadang juga merasa sudah maksimal. Cukupkah bertawakal saja? adakah cara lain selain obat yg terus menerus itu? Adakah terapi yang bisa kami ikuti?




hmm.. cepat sembuh yah saudara/i ku.. kasian mama bapak..

0 komentar:

Posting Komentar